Laman

Beras Cerdas Atasi Masalah Pangan



Banyak permasalahan yang dihadapi di Indonesia, salah satunya  tentang kemiskinan. Berdasarkan data BPS jumlah rumah tangga miskin di Indonesia  masih cukup tinggi. namun, ketahanan pangan di Indonesia masih rentan. Program Bantuan Raskin yang digadang-gadang pemerintah untuk  membantu mengurangi beban masyarakat miskin belumlah sesuai dengan yang diharapkan.
Selain itu dampak negatif yang ditimbulkan dari kebijakan Raskin yakni perubahan pola makan penduduk Indonesia yang semula mengkonsumsi panganan non-beras menjadi beras seperti ubi kayu di Maluku dan Sulawesi, jagung di NTT, sagu di Maluku, ubi jalar di Papua.

Hal ini yang melatar belakangi seorang dosen dan peneliti Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (Unej), Ir. Achmad Subagio, MAgr. Ph.D,  menciptakan beras tiruan dari ubi kayu atau ketela. Beras analog ini diberi nama beras cerdas. Beras cerdas ini diyakini bisa menggantikan kualitas beras untuk rakyat miskin atau Raskin yang selama ini diberikan pemerintah kepada warga tidak mampu. beras cerdas ini awalnya dibuat oleh kerjasama tim peneliti di Universitas Jember yang telah menemukan teknologi pengolahan Mocaf (modified cassava flour) pada tahun 2004. penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa teknik-teknik mocaf dapat menjadi bahan utama pada beras cerdas ini.


Beras ini dibuat dengan mencampurkan mocaf, jagung, protein susu dan bahan tambahan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan protein dan sifat fungsionalnya.  Badan Ketahanan Pangan Pusat (Kementrian Pertanian), dan BKP Jawa Timur, telah mendirikan empat pabrik model di Kabupaten Jember, Ponorogo dan Blitar.

Beras cerdas memiliki lima kelebihan,diantaranya:

  1. Cerdas dalam bahan baku, beras tiruan itu dibikin dari tepung lokal, berbahan lokal yakni Mocaf dan bahan alami lain yang bisa diperoleh atau ada di daerah di Indonesia, seperti sayuran.
  2. Cerdas dalam proses pembuatan. Seperti halnya Mocaf, teknologi pembuatannya, simpel, bisa diproduksi massal oleh industri besar dan kecil seperti usaha kecil dan menengah (UKM).
  3. Cerdas dalam cara memasaknya dan mempersiapkan, artinya produk itu bisa dimasak secara sederhana seperti memasak beras atau mie instan yang cukup menggunakan dengan 'rice cooker' atau panci masak. 
  4. Beras itu juga cerdas dalam pemanfaatan kesehatan. 
  5. Cerdas untuk tujuan pembangunan nutrisi, eknomi dan kesejahteraan rakyat.


0 komentar:

Posting Komentar